Jadilah Orang yang Paling Ikhlas, Bukan yang Paling Baik. Sebab Dalam Kebaikan Belum Tentu Ada Keikhlasan
Perbuatan baik yang bernilai itu adalah ikhlasnya bukan banyaknya, karena untuk apa berbuat baik bila tak ada kata “ikhlas karena Allah”, apalagi bila kebaikan yang dilakukan hanya untuk mendapat nilai dari manusia. Na’udzubillah
Jadi, ketika kita tergugah untuk melaukan kebaikan, jangan lupa untuk lunakkan hati karena Allah, agar kebaikan yang kita lakukan tidka menjadi sia-sia.
Ajarkan hati untuk terus menjadi orang yang paling ikhlas, bukan yang paling baik semata. Sebab dalam kebaikan belum tentu ada keikhlasan, tapi dalam keikhlasan sudah pasti ada kebaikan.
Maka seharusnya bukan masalah ketika kamu berbuat baik hanya mampunya memang sedikit, bersedakah misalnya, tidak usah sok kaya dan dibanyak-banyakin hanya karena panas hati melihat orang lain bersedekah banyak.
Karena kebaikan yang sedikitpun harusnya bukanlah masalah, asal didalamnya ada ikhlas sebagai penguatnya.
Bersedekah banyak atau melakukan kebaikan lainnya sebanyak mungkin, tapi ujung-ujungnya hanya untuk mendapat nilai baik dari manusia, maka sungguh yang demikian sangatlah rugi.
Lagipula untuk apa merasa tidak enakan pada manusia, sedangkan yang menambahkan kita kebaikan adalah Allah. Jadi, kebaikan kecilpun tak masalah asalkan lillah, karena yang masalah itu kebaikan yang besar tapi tak pernah lillah.
Jadi ketahuilah, bahwa sekecil appaun kebaikan bila dalam mengerjakannya kita selalu ikhlas, maka Allah akan memberi balasan kebaikan yang baik dan pastinya lebih sempurna.
Sebab itulah mengapa kita harus mengajarkan hati untuk menjadi peribadi yang paling ikhlas, bukan yang paling baik semata. Karena belum tentu dalam kebaikan ada keikhlasan, tapi dalam keikhlasan pastilah ada kebaikan.
Komentar
Posting Komentar